Suluh Nusantara Cirebon
Harapan pergelaran ini menjadi wahana ekspresi dan apresiasi kebudayaan, kebhinekaan dan kebangsaan. Juga pesan yang tersirat dari pertunjukan drama musikal bertema pluralisme itu bisa menginspirasi masyarakat untuk hidup rukun.
Penulis naskah Konser Kebhinekaan Suster Albertine, O.P mengatakan, konser ini merefleksikan keagungan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pertunjukan seni yang kaya akan pesan historis keberagaman.
“Dengan sebuah totalitas penampilan, yang tergerak dalam Konser Kebhinekaan ini juga menampilkan konfigurasi musikal, memadukan seluruh olah gerak dan bahasa, bunyi benda-benda, serta simbol-simbol sosial lainya,” ujarnya.
Dipilihnya lokasi konser di Pelabuhan Muara Jati karena merupakan pendaratan pertama berbagai peradaban, kebudayaan, yang merekah di masyarakat sejak tahun pertama pelabuhan ini berdiri, dengan ornamen keagamaan, kesukuan dan lainnya yang membuka peradaban baru bagi masyarakat Cirebon menjadi simbol masyarakat yang tampil dengan keterbukaan. Uniknya lagi, panggung konser ini menggunakan kapal tongkang.
Pengalaman pribadi saya saat mengikuti kegiatan suluh :
Awalnya banyak halangan yang terjadi seperti ada yang tidak hadir dan lain-lain. Walaupun begitu, semangat para siswa membuat halangan tidak berarti. Dengan segenap hati kita berlatih. Latihan para siswa dan seniman tidak sia-sia. Kita tampil dengan memukau dan memuaskan. Usaha tidak pernah menghianati hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar