Rabu, 05 Februari 2020

5 FILM TERBAIK 2019


1. US
Sutradara Jordan Peele yang sempat menghentak dunia lewat Get Out, kembali menawarkan kita satu sajian horor yang sarat dengan kritik sosial. Dengan mengusung judul Us, kali ini Peele mengajak kita untuk menyelami horor dari doppelganger.
Saat nonton film ini, nggak tahu kenapa saya jadi teringat sama episode-episode klasik serial The Twilight Zone (yeah, saya suka nonton episode jadul yang warnanya masih hitam putih itu). Di beberapa kesempatan saya dibikin sangat nggak nyaman karena atmosfernya yang disturbing. Tapi di sisi lain, nggak jarang juga saya dibikin cekikikan karena, well, keanehan yang ada di dalamnya.
Satu lagi, permulaan film ini kelihatan kayak home invasion. Tapi jangan berharap kamu cuma bakal nonton film home invasion biasa. Us lebih dari itu. Ini film mengundang penontonnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang sifat dasar manusia.

2. PARASITE
Film ini nyaris tanpa cela, kalau nggak bisa disebut sempurna. Di separuh awal durasi, nggak terhitung berapa kali saya dibikin ketawa terpingkal-pingkal oleh sajian komedi gelap dari anggota keluarga Kim. Tapi apa yang paling mengena dari film ini adalah kritik pedasnya terhadap ketimpangan sosial. Dalam sistem kapitalistik yang mendominasi dunia saat ini, seringkali tindakan kriminal yang dilakukan seseorang memang bersumber dari kondisi hidupnya yang diliputi kemiskinan.
Dan lewat Parasite, sutradara Bong Joon-Ho melemparkan realitas kelam dari masyarakat kita yang terbagi-bagi ke dalam kelas sosial… dengan cara yang sangat menohok sekaligus elegan.
Saya nggak pernah kasih skor untuk menilai film (karena saya merasa diri bukan kritikus film profesional). Tapi khusus untuk Parasite, saya pengin membuat pengecualian. Film ini layak banget buat dapat skor 10 dari total skor 10.
3. KNIVES OUT

Biasanya, film misteri pembunuhan menggoda penonton buat ikut berpikir keras memecahkan teka-teki. Knives Out berbeda dari film miteri atau detektif pada umumnya. Ceritanya cukup ringan buat dicerna, karena penonton bakal lebih sering dihubur oleh adegan komedinya. Kombinasi misteri-komedi yang diramu dengan baik inilah yang bikin Knives Out sangat sayang untuk dilewatkan.
Misteri berpusat pada kematian penulis novel Harlan Thrombey (Christopher Plummer). Ia wafat setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-85 bersama keluarga besar. Investigasi yang dilakukan detektif Benoit Blanc (Daniel Craig) mengungkap kalau masing-masing anggota keluarga Thrombey berpotensi menjadi tersangka. Di sinilah Knives Out menunjukkan karismanya, baik sebagai film misteri maupun komedi.
Di satu sisi, penonton bisa dibuat terhibur oleh interaksi antar karakternya yang mengundang gelak tawa.  Di saat bersamaan, penonton juga bakal terus dibuat penasaran tentang siapa dalang di balik kematian Harlan Thrombey.

4. MARRIAGE STORY





Banyak yang bilang, Marrage Story nggak cocok ditonton orang yang mau nikah. Ya, betul sekali. Saya udah nonton dan saya mesti setuju sama apa yang dikatakan orang-orang. Alasannya, konflik yang diangkat Marrige Story cukup relevan dengan problematika pernikahan di kehidupan nyata. Buat saya, film ini seolah memperkuat anggapan umum: pernikahan seringkali nggak seindah yang dibayangkan.
Ironisnya, meski drama romantis ini berjudul Marriage Story (kisah pernikahan), nyatanya ia lebih banyak berbicara soal proses perceraian yang sangat menguras emosi. Mungkin itu alasan mengapa penonton nggak menyarankan film ini ke orang yang hendak membina rumah tangga.
Tapi isu pernikahan yang klise tentu bakal terasa membosankan kalau nggak dieksekusi dengan baik. Untuk mengatasi itu, sutradara Noah Baumbach sudah menyiapkan skenario yang apik, didukung akting jempolan dari Scarlett Johansson dan Adam Driver.
5. THE IRISHMAN
Martin Scorsese pernah membuat genre film mafia berjaya lewat Goodfellas (1990) dan Casino (1995). Dan nampaknya di tahun ini, Scorsese kembali menyuguhkan pesona genre mafia dalam wujud biopik The Irishman.
The Irishman mengajak kamu menelusuri sisi gelap dunia politik Amerika tahun 70-an yang melibatkan pembunuh bayaran, Frank Sheeran (Robert De Niro); presiden serikat pekerja Teamster Union, Jimmy Hoffa (Al Pacino); dan bos mafia, Russell Bufalino (Joe Pesci). Lewat sudut pandang Frank Sheeran, The Irishman mencoba mengisahkan kembali rentetan skandal politik yang berujung hilangnya Jimmy Hoffa di tahun 1975.
The Irishman nggak bakal memanjakan kamu lewat adegan kekerasan yang berlebihan. Tapi saya berani jamin, kamu bakal terhanyut dalam kisah persahabatan melodramatik antara Sheeran dan Hoffa. Penyampaian narasi yang bagus ditambah akting menawan De Niro, Pacino, dan Pesci, membuat durasi film 3,5 jam jadi terasa singkat.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konser Suluh Nusantara Santa Maria Cirebon

Suluh Nusantara Cirebon Konser Suluh Nusantara bertujuan untuk menyadarkan bangsa Indonesia bahwa perbedaan di Indonesia adalah kelebi...